Ternyata Begini Asal Usul dan Sejarah Candi Gedong Songo Semarang

Asal Usul dan Sejarah Candi Gedong Songo Semarang
Candi II- Candi Gedong Songo / wisata-tanahair.com
NgobrolSemarang - Bandungan berada di lereng Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Tempat ini dikenal sebagai kawasan wisata karena banyaknya wisata yang dapat dikuncungi. Salah satu wisata yang terkenal adalah Candi Gedong Songo.

Mungkin kamu sering mendengar tentang tempat wisata candi Gedong Songo, namun banyak yang tidak tahu tentang sejarah dari candi Gedong Songo ini. Kali ini ngobrol Semarang menjelaskan mengenai asal usul candi Gedong Songo tersebut.

Nama Candi Gedong Songo diambil dari bahasa Jawa yang berarti Gedung Sembilan. Dilihat dari namanya berarti candi ini memiliki sembilan bangunan.

Lokasi sembilan buah bangunan candi ini tersebar di lereng Gunung Ungaran lebih tepatnya di desa Candi. Lokasi ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi candi Gedong Songo  terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang. Seringkali kabut tipis muncul, hal ini mengakibatkan kamu sulit untuk memandang Candi Gedong Songo dari kejauhan.

Komplek Candi Gedong Songo sendiri di temukan oleh Loten, pada tahun 1740. Pada masa setelahnya, Rafles mulai mencatatnya dengan memberi nama gedong pitoe (tujuh) karena hanya menemukan 7 kelompok bangunan sekitar tahun 1804.  Namun baru pada tahun 1925, Van Braam membuat publikasi adanya candi di sekitar perbukitan Ungaran. Lalu Friederich dan Hopermans menulis tentang Gedong Songo, dan Van Stein Calefells melakukan penelitian di sekitar Komplek Candi Gedong Songo pada tahun 1908.  Sekitar tahun 1911-1912 Knebel melakukan inventarisasi semua komplek candi Gedong Songo.

Candi Gedong Songo merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi). Komplek Candi Gedong Songo ini dibangun oleh Putera Sanjaya, seorang Raja Mataram Kuno pada sekitar abad 7 masehi. Candi Gedong Songo merupakan candi Hindu yang dibangun untuk tujuan pemujaan. Di candi Gedong Songo terdapat beberapa patung dewa seperti Syiwa mahaguru, Syiwa Mahakala , Syiwa Mahadewa, Durgamahesasuramardhani dan Ganesya.  Di dalam kompleks candi Gedong Songo ini juga ditemukan Lingga dan Yoni yang merupakan ciri khas dari candi hindu di Indonesia.

Pada tahun 1916, Pemerintah Belanda secara resmi mulai melakukan penelitian di komplek candi yang diserahkan tugas pada saat itu adalah oleh Dinas Purbakala Belanda. Pada tahun 1928-1929, dilakukan pemugaran candi Gedong 1. Pada tahun 1930-1932 dilakukan pemugaran pada candi Gedong 2. Pemerintah Indonesia memulai pemugaran pada tahun 1977-1983, yang dipugar pada pada komplek candi gedong 3 , 4 dan 5.  Pada saat itu yang melakukan tugas pemugaran adalah SPSP, pada saat ini namanya berubah menjadi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. Pada tahun 2009 Pemerintah Indonesia mulai melakukan pemetaan ulang semua komplek candi Gedong Songo.

Berikut keterangan bangunan candi yang ada di Gedong Songo

Candi gedong songo – candi gedong 1

Candi gedong 1 merupakan salah satu candi didalam kompleks candi gedong songo yang berupa sebuah bangunan candi utuh. Candi gedong 1 berbentuk persegi panjang yang tidak terlalu besar dengan ketinggian sekitar 4 hingga 5 meter. Candi ini berdiri diatas sebuah batur atau kaki candi setinggi 1 meter yang dihiasi dengan pahatan relief sulur dan pahatan bunga atau padma disekelilingnya. Pada bagian dalam badan candi terdapat sebuah ruangan sempit, sementara pada bagian luarnya terlihat polos tanpa relief, pada bagian luar candi hanya terdapat pahatan sederhana yang berbentuk bunga seperti bingkai yang kosong dibagian tengahnya.

Candi gedong songo – candi gedong II

Candi gedong II berdiri diatas sebuah batur yang berbentuk bujur sangkar dengan luas 2,2 m persegi dan tinggi 1 meter. Pada bagian atas batur memebentuk selasar dengan lebar setengah meter yang mengelilingi candi. Pada badan candi dibagian sisi luar di ketiga dindingnya terdapat ceruk kecil sebagai tempat untuk meletakan arca. Ceruk ini dihiasai dengan dua kepala naga pada bagian bawahnya dan kalamakara pada bagian atas. Pada bagian luar ceruk dihiasi dengan pahatan pola kertas tempel. Pada bagian atas candi hanya terlihat reruntuhannya saja. Dibagian depan candi terdapat sebuah reruntuhan bangunan candi kecil yang dikenal dengan nama candi perwara yang memiliki fungsi seakan-akan sebagai penjaga.

Candi gedong songo – candi gedong III

Candi gedong tiga merupakan sebuah kelompok candi yang terdiri dari 3 buah candi besar. 2 buah candi besar menghadap ke timur dan terlihat seperti candi kembar dan berbentuk seperti candi gedong II. Disamping pintu mamsuk 2 candi ini terdapat relung yang berisi arca Siwa denagn posisi berdiri dengan gada panjang di tangan kanannya. Sedangkan sebuah candi yang lainnya menghadap ke arah barat dengan ukuran yang lebih kecil. Candi kecil ini diperkirakan berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Pada dinding candi utama terdapat relung yang berisi arca Ganesha dan Durga bertangan 8.
Asal Usul dan Sejarah Candi Gedong Songo Semarang
candi 3 - Gedongsongo / wijanarko.net


Candi gedong songo – candi gedong IV

Candi gedong IV terdiri dari sebuah candi utama dan beberapa reruntuhan candi di sekitarnya yang kemungkinan merupakan candi perwara. Pada candi utama memiliki bentuk seperti candi gedong II dengan batur setinggi 1 meter dan selasar selebar setengah meter di sekelilingnya. Di bagian dinding sebelah luar terdapat bilik penampil dengan relung yang berisi arca yang sudah rusak.

Candi gedong V

Candi gedong V terdiri dari sebuah candi utama dan sejumlah reruntuhan candi sekitarnya yang diduga sebagai candi perwara. Candi gedong V berbentuk mirip dengan candi gedong II. Pada dindning luar candi gedong V terdapat relung yang berisi arca Ganesha denga posisi duduk bersila.

Diantara candi gedong III dan candi gedong IV terdapat sebuah pemandian air panas. Pemandian air panas ini terletak dikepunden gunung yang memiliki sumber air panas dengan bau belerang yang sangat menyengat.

Satu bangunan Candi yang berada dipuncak paling tinggi disebut puncak Nirwana.

Selain untuk wisata, Candi Gedong Songo sering dijadikan tempat pemujaan bagi umat hindu.


sumber : dari berbagai sumber
(rfh)
Previous
Next Post »

1 komentar:

Click here for komentar
Unknown
admin
13 Februari 2019 pukul 02.33 ×

😂

Congrats bro Unknown you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar